Langsung ke konten utama

Resume ke-9

Berguru Pada Gurunya Omjay 




Resume ke : 9

Gelombang : 23 dan 24

Hari/Tanggal/Waktu : Jum’at/04 Februari 2022/19.00 WIB

Materi : Komitmen Menulis di Blog

Narasumber : Drs. Dedi Dwitagama, M. Si

Moderator : Rosminiyati


Sejak semalam kondisi badan saya drop, batuk, pilek, panas. Tapi saya tetap memaksa masuk ngajar. Pulang sekolah, saya langsung meringkuk di bawah hangatnya selimut. Dalam hati saya mengatakan istirahat dulu aja, gak usah maksa buat resume. Tapi Pak Dail Ma’ruf tiba-tiba share foto dengan caption di bawahnya. Cing Ato sakit aja nulis. Langsung berasa kesindir.


Dan akhirnya saya memutuskan menulis resume ini. Pusing, silahkan merapat di ujung tembok. 😊 Lepaskan beban apa pun yang ada di hati dan pikiran kita agar materi belajar dapat diserap dengan sempurna, pesan moderator ramah kita malam ini Bu Rosminiyati

Drs. Dedi Dwitagama, S.Si adalah seorang guru Matematika kelahiran Jakarta 28 Nopember 1964. Pak Dedi adalah gurunya Om Jay dalam ngeblog begitu informasi dari Bu Rosminiyati. Wah beruntung sekali kami bisa belajar  langsung dari beliau.

Pak Dedi begitu kami memanggilnya adalah Master Guru blogger yang menyandang paket predikat sebagai: Pendidik, Trainer, Narasumber, dan Motivator, telah bersinergi dengan sedikitnya 32 lembaga Internasional dan domestik, aktif di 5 organisasi pada tahun 2005 – 2013, peraih 24 prestasi di dalam dan luar negeri tahun 1974 – 2012, aktif mengikuti 36 workshop dan seminar di berbagai bidang, khususnya terkait profesi dan keahlian yang dimiliki saat ini, sebagai Panitia/Tim/Delegasi di 29 kegiatan. Wowwww!!!

Untuk lebih lengkapnya klik tautan 👉 Profil Dedi Dwitagama

Ketika Pak Dedi menjadi siswa putih biru di SMPN 8 Jakarta, banyak teman-teman perempuannya menulis diary. Sebenarnya konsep blog sama seperti diary, bedanya buku harian menjadi “rahasia hati”, sedangkan blog sengaja dipublikasikan supaya seluruh dunia tahu.

Ini adalah blog pertama narasumber.

Manfaat menulis blog banyak sekali lho. Blog kita bisa menjadi referensi bagi orang lain tentang tempat, kuliner, hotel, pendidikan, budaya atau apapun itu tergantung kebutuhan pencari referensi. 

Tulisan kita di blog juga bisa dijadikan buku. Tulisan yang memiliki tema yang sama dikumpulkan kemudian dijadikan semacam buku bunga rampai. 

Blog juga bisa menambah pundi-pundi kita. Jika blog kita ramai pengunjung, kita bisa bekerja sama dengan vendor apapun yang mempercayai kita untuk mereview kegiatan mereka. Tentu saja uang sebagai imbalannya.

Atau kita bekerja sama dengan sebuah hotel untuk mereview hotel tersebut. Kemudian imbalannya berupa menginap gratis bersama keluarga. Lumayan khan. 

Kita juga bisa mengikutkan blog kita dalam lomba. Hadiahnya bisa puluhan juta. 

Bahkan, gara-gara ngeblog Pak Dedi meperoleh kesempatan "jalan-jalan" di Negeri Ginseng Korea Selatan untuk menghadiri kegiatan Akademik Leadership For School Principal Asia Pasifik. Kegiatan tersebut bekerjasama dengan UNESCO.

Blog yang bagus adalah blog yang rutin updatenya. Bisa setiap hari, seminggu sekali tergantung mau kita. Bisa juga dibuat sschedulenya. Usahakan sesibuk apapun kita tetap menulis. Tulisan-tulisan itu menjadi tabungan postingan. Kita post tulisan tersebut sesuai jadwal yang sudah dibuat. 

Kecenderungan masyarakat Indonesia adalah malas baca. Untuk mengatasi itu kita bisa mencontoh detik.com yang pengunjungnya selalu ramai.  Dikarenakan beritanya pendek-pendek tapi update setiap hari. Maka tulislah blog anda dengan paragraf pendek-pendek tapi rutin terupdate. 

Kenali menu di blog anda. Anda bisa klik di google, atau mencari tutorial YouTube. Tapi Pak Dedi lebih menyarankan trial and error, kutak katik sendiri sampai ketemu apa yang kita mau. 

Untuk mendapat banyak pengunjung caranya adalah promosi di semua sosmed yang kita punya. Seperti WA, instagram, facebook, twitter dll. 


           Perhatikan statistik blog anda, statistik yang paling tinggi artinya tulisan itu paling banyak peminatnya. Tulislah tulisan dengan tema seperti itu. 

Tapi jangan juga terpaku dengan tema seperti itu terus. Ikuti mood anda, cari ide-ide baru. Bukankah ide bisa ditemukan dimana-mana. Materi ini sudah di bahas oleh Omjay di pertemuan pertama.  👉 Resume 1 Ide ada dimana-mana.

Lakukan blogwalking (kunjungi dan baca blog orang lain). Termasuk blog orang luar negeri. Dengan begitu kita tahu trend apa saat ini, kita juga bisa memprediksi trend yang akan datang. Bahkan kita bisa menciptakan trend.

 Pak Dedi memberikan pesan mendalam. Tulislah yang bermanfaat, mungkin sedikit yang membaca, tapi niat baik kita tentu sudah menjadi catatan pahala tersendiri nantinya. Catatan-catatan kita bisa menjadi warisan yang dibaca anak cucu kita. 

"Bila gajah mati meninggalkan gadingnya. Maka blogger mati meninggalkan tulisannya".


Komentar

  1. Keren bu resumenya. Semangat terus menjaga komitmen.

    BalasHapus
  2. Komitmen menulis mari kita tingkatkan buk

    BalasHapus
  3. Semiga lekas sembuh bu...tetap konsisten walau sakit..

    BalasHapus
  4. Keren, cantik tampilan blog dan tulisannya ......

    BalasHapus
  5. tulis terus bu sesuai komitmen kita... menarik tulisannya..

    BalasHapus
  6. Trus menulis bu guru. Nanti kalau sudah menjadi 1 buku dan sudah di cetak bisa di bagi ke siswa sebagai salah satu motivasi untuk siswa untuk berusaha menggali dan mengembangkan bakatnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. In sya Allah Pak. Terimakasih untuk dukungannya

      Hapus
  7. Teruslah menulis teruslah berkarya.. Teruslah menulis berdasarkan perasaan tanpa harus melupakan data data.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih motivasinya Pak. In syaAllah diterapkan.

      Hapus
  8. Keren sekali mbakku, isinya smaa tata letaknya kerenb

    BalasHapus

  9. Komitmen menuli dan menulislah diblog... mantap semakin keren.

    BalasHapus
  10. Lugas dan informatif👍.
    Mari bersama menjaga komitmen ya Bu🥰.

    BalasHapus
  11. Mudah dipahami tulisannya...sukses selalu Bu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih Pak. Salam Literasi dari Lombok Barat

      Hapus

  12. Ibu yang baik,mantap , luar biasa resumenya, salam literasi

    BalasHapus
  13. Resume yg keren...full lengkap...mantap bunda...👍👍

    BalasHapus
  14. Semangat Bu, mantap dah ...
    Sy jg brusaha smangat 😁

    BalasHapus

Posting Komentar

Popular Posts

Membangun Budaya Positif di Sekolah

  Membangun Budaya Positif di Sekolah Oleh: Widuri Permata Anggarbini Rayes, S. Pd  CGP Angkatan 10 Kab. Lombok Barat  Budaya positif di sekolah adalah fondasi penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif sehingga mendorong tumbuhnya nilai-nilai kebajikan universal, seperti: kejujuran, tanggung jawab, empati, kerjasama, dll yang mendukung perkembangan karakter siswa. Budaya ini melibatkan lebih dari sekadar penerapan aturan dan hukuman, mengutamakan restitusi dalam upaya menumbuhkan motivasi intrinsik pada siswa. Konsep Inti Budaya Positif Budaya positif di sekolah mencakup beberapa konsep inti yang saling berkaitan: 1.      Disiplin Positif dan Nilai-nilai Kebajikan Universal Disiplin positif adalah pendekatan yang mengutamakan penghargaan terhadap nilai-nilai kebajikan universal. Ini membantu siswa memahami pentingnya perilaku baik bukan karena takut hukuman tetapi karena mereka menghargai nilai-nilai tersebut Makna Disiplin...
Teh Pucuk Penghilang Dahaga Amira anakku yang paling kecil badannya panas dari semalam. Susah sekali makan. Biasanya kalau sakit dia paling suka makan bakso. Dan baksonya harus bakso Widodo di Cemara. Dan disinilah aku sekarang, berdiri mengantri, menunggu giliran pesananku di bungkus. Karena jam makan siang adalah jam tersibuk untuk bakso Widodo yang kenikmatannya tidak perlu ditanyakan lagi.  Tanggal tua, anak sakit, belum beli beras, minyak goreng naik, dan uang sisa selembar warna merah di dompet adalah kombinasi yang sangat bagus. Ditambah cuaca panas menyengat, membuat tenggorokanku terasa kering terbakar. Rasanya aku butuh yang dingin-dingin untuk membuatnya normal. Tepat di hadapanku seorang pedagang kaki lima (biasa kupanggil Amaq panggilan untuk bapak bagi orang Sasak), sedang menunggui dagangannya. Segala macam minuman segar semakin membuat rasa hausku bertambah-tambah. Seandainya ini bukan tanggal tua tentu akan kutegur ramah Amaq seperti biasa, membeli beberapa min...
  Peran Coach dalam Pembelajaran Berdiferensiasi dan Pembelajaran Sosial Emosional di Sekolah Dalam dunia pendidikan, peran seorang coach atau pelatih di sekolah semakin dianggap penting untuk mendukung proses pembelajaran yang efektif dan inklusif. Peran ini menjadi semakin relevan dengan pendekatan pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial emosional (PSE), seperti yang diuraikan dalam modul-modul pendidikan guru penggerak. Pembelajaran Berdiferensiasi Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan yang mengakui bahwa setiap siswa memiliki kebutuhan, minat, dan kemampuan yang berbeda. Dalam modul 2.1 tentang pembelajaran berdiferensiasi, ditekankan bahwa seorang guru harus mampu menyesuaikan metode pengajaran untuk memenuhi kebutuhan individu setiap siswa. Pendekatan ini memerlukan pemahaman mendalam tentang profil belajar siswa, yang meliputi kesiapan belajar, minat, dan gaya belajar mereka. Sebagai seorang coach, tugas utama adalah membantu guru-guru lain dala...