Langsung ke konten utama

Resume ke-16

 

Resume ke : 16

Gelombang : 23 dan 24

Hari/Tanggal/Waktu : Senin/21 Februari 2022/19.00 WIB

Materi : Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis

Narasumber : Yulius Roma Patandean, S. Pd

Moderator : Muliadi

 

Sejak semalam Mataram dan sekitarnya diguyur hujan. Begitu awet, arus sungai mulai deras. Membuat siswa kami hanya beberapa orang saja yang hadir disekolah.

Padahal hari ini adalah hari pertama ujian praktek untuk kelas sembilan. Tidak. Mereka bukan anak malas. Mereka hanya memiliki trauma tersendiri pada hujan awet ini.

Tragedi longsor yang menghancurkan dua kelas awal Januari kemarin membuat orang tua mereka melarang datang ke sekolah. Kami juga memilih memulangkan siswa yang hadir.

Hujan baru berhenti bersamaan adzan Maghrib berkumandang. Dan sudah menjadi rutinitas saya dan teman-teman peserta yang lain setiap Senin kami akan bersemangat mengikuti Pelatihan Menulis Bagi Guru bersama PGRI.


Yulius Roma Patandean, S. Pd seorang guru kreatif dan inspiratif dari tanah Toraja adalah narasumber kali ini. Ingin mengenal beliau lebih dekat bisa langsung berkunjung ke blog beliau https://romadean.blogspot.com/2021/01/profil.html

Jalan-jalan ke tanah toraja

jangan lupa membeli biskuit roma

Meski berkenalan baru saja

Waktu dan room buat bapak Roma

Demikianlah pantun manis dari Pak Muliadi moderator malam ini sebagai tanda beliau siap berbagi ilmu kepada kami.


C   L   B   K 

Prinsip narasumber kelahiran Salubarani 6 Juli, 37 tahun yang lalu adalah CLBK. Tentunya bukan Cinta Lama Belum Kelar ๐Ÿ˜. Yukkk kita kupas habis CLBK dalam menulis ala Pak Roma.

1)   Coba

Makanan enak perlu dicoba sebagai pembuktian, sebelum dibayar baju pun harus dicoba untuk kenyamanan. Begitu pula dengan menulis. Jangan berkata sulit jika kita belum pernah mencobanya. Cobalah menulis dan temukan kenikmatannya.

2)   Lakukan

Ketika muncul ide, jangan tunggu lama-lama. Segera tuliskan. Di buku, di laptop, atau di gawai kita. Jangan biarkan ide itu menghilang bagai asap.

Sering terjadi ketika menulis, ide tiba-tiba menghilang. Bila itu terjadi, endapkan. Jangan dihapus. Pada proses editing bisa jadi ide itu akan kembali lagi.

3)   Budayakan

Jadikan menulis sebagai sebuah kebiasaan. Suatu kewajaran yang kita lakukan sehari-hari. Ada yang hilang bila kita tak menulis barang sehari.

4)   Konsisten

Pengulangan secara terus menerus. Menulislah terus, luangkan waktu, bukan mencari waktu luang untuk menulis.

Masukkan menulis dalam daftar kewajiban kita. Tetap fokus dan motivasi diri sendiri bahwa kita bisa. Konsisten adalah kunci kesuksesan dalam menulis.

Untuk menulis secara sistematis, Pak Roma yang saat ini aktif sebagai pengajar Bahasa Inggris di SMAN 5 Tana Toraja membagikan 2 video dari chanel youtoubenya


Pada video pertama dibahas tentang cara membuat daftar isi, kutipan, indeks, dan daftar pustaka otomatis.

Di video kedua ini dibahas tentang merapikan judul, bab, sub judul tulisan secara otomatis menggunakan MS. Word. 

 "Jangan berhenti menulis sebelum terbit buku ber-ISBN. Fokus pada penyelesaian tulisan. Abaikan pembaca dan jumlahnya. Percaya diri pada kemampuan menulis pribadi. Setiap penulis memiliki takdir tulisannya sendiri. Dan..... selalu siap CLBK kapan pun dan di mana pun". 

Demikian clossing statement yang penuh motivasi dari Pak Roma. 

Seperti pembukaan, pantun pula yang menutup pertemuan malam ini dari Pak Muliadi sang moderator.

Bambangan hitam burung perkutut

Yang empunya sang konglomerat

walaupun malam semakin larut

Semangat pesertanya makin kuat


Sesungguhnya saya dan sebagian besar rekan pelatihan ini berstatus newbie di dunia tulis menulis. Dan kami belajar keras dalam menulis untuk menaklukan rasa takut dan ketidakpercayaan diri. Dengan mantra Omjay :

Selalu Menulis. 

Tulis setiap hari.

Tulis samapi selesai.


Komentar


  1. Semangat selalu.. semoga cuaca kembali cerah sehingga siswa kembali beraktifitas dengan keceriaan..secerah hatimu..ketika kau katakan yo kita CLBK..๐Ÿ˜˜๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamin terimakasih doanya bunda. Semangat CLBK yukkk

      Hapus
  2. Mantap bunda...resume enak untuk dibaca...teruskan bun...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih Bu Eni... Tabrakan kita gak ada yang nangkap. Malah dipuji yaaa saking semangatnya. Terimakasih sudah mampir bu Eni

      Hapus
  3. Jangan lupa Bu pesan Bang Roma๐Ÿ˜

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat CLBK ya bu Yaya... ๐Ÿ˜๐Ÿ˜

      Hapus
  4. karena prosesi bau nyale , di mana saat si nyale naik justru di musim penghujan. di Praya juga baru selesai hujan... sukses bu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mari kita salahkan nyale pak. hehehe... Besok matahari cerah kembali. Semangat CLBK pak

      Hapus
  5. Meski diguyur hujan deras namun Ibu Widuri tetap semangat menulis resume

    BalasHapus
  6. Hujan deras sebagai pembuka tulisan malah membuat hangat pembacanya...tidak membosankan itu nilai lebih setiap tulisan mbk yu ku ini...cemungutttt

    BalasHapus
  7. Nampaknya banyka yg hujan td malam, mau CLBK ya Bun

    BalasHapus
  8. Mantap resume dengan narsi hujan..sy suka ..semangat clbk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hujan โ˜”๐Ÿ’ฆ๐ŸŒ‚ membawa kita pada CLBK

      Hapus
  9. Lanjut dan semangat terus. Maaf baru berkunjung.

    BalasHapus

Posting Komentar

Popular Posts

Membangun Budaya Positif di Sekolah

  Membangun Budaya Positif di Sekolah Oleh: Widuri Permata Anggarbini Rayes, S. Pd  CGP Angkatan 10 Kab. Lombok Barat  Budaya positif di sekolah adalah fondasi penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif sehingga mendorong tumbuhnya nilai-nilai kebajikan universal, seperti: kejujuran, tanggung jawab, empati, kerjasama, dll yang mendukung perkembangan karakter siswa. Budaya ini melibatkan lebih dari sekadar penerapan aturan dan hukuman, mengutamakan restitusi dalam upaya menumbuhkan motivasi intrinsik pada siswa. Konsep Inti Budaya Positif Budaya positif di sekolah mencakup beberapa konsep inti yang saling berkaitan: 1.      Disiplin Positif dan Nilai-nilai Kebajikan Universal Disiplin positif adalah pendekatan yang mengutamakan penghargaan terhadap nilai-nilai kebajikan universal. Ini membantu siswa memahami pentingnya perilaku baik bukan karena takut hukuman tetapi karena mereka menghargai nilai-nilai tersebut Makna Disiplin...
Teh Pucuk Penghilang Dahaga Amira anakku yang paling kecil badannya panas dari semalam. Susah sekali makan. Biasanya kalau sakit dia paling suka makan bakso. Dan baksonya harus bakso Widodo di Cemara. Dan disinilah aku sekarang, berdiri mengantri, menunggu giliran pesananku di bungkus. Karena jam makan siang adalah jam tersibuk untuk bakso Widodo yang kenikmatannya tidak perlu ditanyakan lagi.  Tanggal tua, anak sakit, belum beli beras, minyak goreng naik, dan uang sisa selembar warna merah di dompet adalah kombinasi yang sangat bagus. Ditambah cuaca panas menyengat, membuat tenggorokanku terasa kering terbakar. Rasanya aku butuh yang dingin-dingin untuk membuatnya normal. Tepat di hadapanku seorang pedagang kaki lima (biasa kupanggil Amaq panggilan untuk bapak bagi orang Sasak), sedang menunggui dagangannya. Segala macam minuman segar semakin membuat rasa hausku bertambah-tambah. Seandainya ini bukan tanggal tua tentu akan kutegur ramah Amaq seperti biasa, membeli beberapa min...
  Peran Coach dalam Pembelajaran Berdiferensiasi dan Pembelajaran Sosial Emosional di Sekolah Dalam dunia pendidikan, peran seorang coach atau pelatih di sekolah semakin dianggap penting untuk mendukung proses pembelajaran yang efektif dan inklusif. Peran ini menjadi semakin relevan dengan pendekatan pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial emosional (PSE), seperti yang diuraikan dalam modul-modul pendidikan guru penggerak. Pembelajaran Berdiferensiasi Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan yang mengakui bahwa setiap siswa memiliki kebutuhan, minat, dan kemampuan yang berbeda. Dalam modul 2.1 tentang pembelajaran berdiferensiasi, ditekankan bahwa seorang guru harus mampu menyesuaikan metode pengajaran untuk memenuhi kebutuhan individu setiap siswa. Pendekatan ini memerlukan pemahaman mendalam tentang profil belajar siswa, yang meliputi kesiapan belajar, minat, dan gaya belajar mereka. Sebagai seorang coach, tugas utama adalah membantu guru-guru lain dala...