Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2023

Amethyst

  Amethyst Arantxa menghentikan langkahnya. Melompat ke samping pohon besar di tepi sungai. Besarnya pohon itu cukup untuk menyembunyikan tubuh mungilnya. Mendung dari utara berarak perlahan membuat suasana dalam hutan siang itu semakin meredup. Menenggelamkan bayangannya dengan sempurna. Matanya terbelalak menyaksikan pemandangan yang terpampang di hadapannya. “Terlalu banyak rahasia yang kau ketahui.” Itu suara seorang laki-laki. Perempuan berbaju serba hitam itu memegangi dadanya. Pisau telah melukai dada kirinya. Sepertinya lukanya sangat dalam. Kepalanya tertunduk, matanya tertutup menahan nyeri. Kakinya bergetar seolah menolak ambruk. “Bangkai. Sampai kapanpun tetap busuk. Uhukkk… “ Darah muncrat dari mulutnya. Perlahan laki-laki itu mendekatinya. Penampilannya tak kalah menyedihkan. Jubah merahnya koyak berantakan. Darah mengucur deras dari lengan kirinya. Wajahnya memar membiru. Sepertinya mereka telah terlibat dalam sebuah pertarungan hebat. “Kau pikir mereka akan da