Langsung ke konten utama

 


Riwayat Singkat

Prof. Dr. Ngainun Naim lahir di Tulungagung pada 19 Juli 1975. Pekerjaan sehari-hari sebagai Dosen UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Pendidikan dasar diselesaikan oleh Ngainun Naim di SDN Sambidoplang Sumbergempol Tulungagung (1988), kemudian melanjutkan ke MTsN Tunggangri Kalidawir Tulungagung (1991), lalu melanjutkan ke MAN Denanyar Jombang yang ada di PP Mamba’ul Ma’arif (1994). Tahun 1994-1996 melanjutkan studi S-1 di IAIN Sunan Ampel Surabaya. Karena satu dan lain hal, jenjang S-1 diselesaikan di STAIN Tulungagung (1998). Tahun 2000 melanjutkan jenjang magister di Universitas Islam Malang yang diselesaikan pada tahun 2002. Mulai tahun 2007 kuliah S-3 di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang diselesaikan pada tahun 2011.

 

Publikasi

 

Buku

1.        Ngainun Naim, Islam and Religious Pluralism: The Dynamics of Meaning Seize, (Tulungagung: SATU Press, 2020).

2.        Ngainun Naim, Mujamil Qomar, Aktualisasi Pemikiran Islam Multikultural dalam Membangun Harmonisasi Masyarakat, (Tulungagung: Akademia Pustaka, 2020).

3.        Ngainun Naim, Achmad Sauqi, Pendidikan Multikultural, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2009).

4.        Ngainun Naim, Pengantar Studi Islam, (Yogyakarta: Teras, 2009).

5.        Ngainun Naim, Teologi Kerukunan, Mencari Titik Temu dalam Keragaman, (Yogyakarta: Teras, 2011).

6.        Ngainun Naim, Menipu Setan Kita Waras di Zaman Edan, (Jakarta: Quanta, 2015).

7.        Ngainun Naim, Teraju, (Tulungagung: IAIN Tulungagung Press, 2017).

8.        Ngainun Naim, Metodologi Fiqh Indonesia, (Tulungagung: STAIN Tulungagung Press, 2008).

9.        Ngainun Naim, Literasi dari Brunei Darussalam, (Tulungagung: Akademia, 2020).

10.    Ngainun Naim, Spirit Literasi, (Tulungagung: Akademia Pustaka, 2019).

11.    Ngainun Naim, Proses Kreatif Penulisan Akademik, (Tulungagung: Akademia Pustaka, 2019).

12.    Ngainun Naim, Rekonstruksi Pendidikan Nasional, (Yogyakarta: Teras, 2009).

13.    Ngainun Naim, Menulis Itu Mudah, (Lamongan: Kamila Press, 2021).

14.    Ngainun Naim, Sejarah Pemikiran Hukum Islam, (Yogyakarta: Teras, 2011).

15.    Ngainun Naim, Spirit Literasi, (Tulungagung: Akademia Pustaka, 2019).

16.    Ngainun Naim, The Power of Writing, (Yogyakarta: Aura Pustaka, 2015).

17.    Ngainun Naim, The Power of Writing, (Yogyakarta: Aura Pustaka, 2017).

 

Chapter Buku

1.        Ngainun Naim, “Quantum Ramadhan”, (Malang: SPN, 2017).

2.        Ngainun Naim, “Goresan Cinta Buat Bunda”, (Yogyakarta: Aura Pustaka, 2017).

3.        Ngainun Naim, “36 Kompasianer Merajut Indonesia”, (Jakarta: Peniti, 2015).

4.        Ngainun Naim, Kuliah Daring, Dinamika Pembelajaran Ketika Wabah Corona”, (Tulungagung: IAIN Tulungagung Press, 2020).

5.        Ngainun Naim, “Dosen, Menulis, dan Belajar Online”, (Tulungagung: IAIN Tulungagung Press).

 

Jurnal Akademik dan Simposium

1.        Ngainun Naim, Abdul Aziz, Teguh, “Integration of Madrasah Diniyah Learning Systems for Strengthening Religious Moderation in Indonesia Universities”, dalam International Journal of Evaluation and Research in Education, Volume 11, Nomor 1, 2021 (Scopus).

2.        Ngainun Naim, Mujamil Qomar, “Actualization of Liberal Indonesian Multicultural Thought in Developing Community Harmonization”, dalam Qudus International Journal of Islamic Studies (QIJIS), Volume 9, Nomor 1, 2020 (Scopus).

3.        Hanif Cahyo Adi Kistoro, Badrun Kartowagiran, Eva Latipah, Ngainun Naim, Himawan Putranta, Darmanto Minggele,Islamophobia in education: perceptions on the use of veil/niqab in higher education”, dalam Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies, Volume 10, Nomor 2, 2021 (Scopus).

4.        Ngainun Naim, As’aril Muhajir, “Islamic Radicalism and Deradicalization Strategies: A Contribution of Nurcholish Madjid”, dalam Jurnal Ilmiah FUTURA, Volume 20, Nomor 2, 2020 (Sinta 2).

5.        Ngainun Naim, “Radical Islam and the Radicalization Strategy: Reconstruction of Abdurrahman Wahid’s Thought”, dalam Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, Volume 12, Nomor 2, 2017 (Sinta 2)

6.        Ngainun Naim, Qomarul Huda, Pendekatan Interdisipliner dalam Studi Hukum Islam Perspektif M. Atho Mudzhar”, dalam Al-Istinbath Jurnal Hukum Islam, Volume 6, Nomor 1, 2021 (Sinta 2).

7.        Ngainun Naim, “Potret Dinamis Islam Indonesia”, Harmoni, Volume 20, Nomor 1, 2021.

8.        Ngainun Naim, Deradicalization Through Islamic Education at State Institute for Islamic Studies (IAIN) Tulungagung”, dalam Madania, Volume 22, Nomor 2, 2018 (Sinta 2).

9.        Ngainun Naim, Islamic Jurisprudence for Diversity: From Theological-Normative Reason to Progressive Contextual Reasoning”, dalam Al-‘Adalah, Volume 15, Nomor 1, 2018 (Sinta 2).

10.    Ngainun Naim, Pluralisme sebagai Jalan Pencerahan Islam: Telaah Pemikiran M. Dawam Rahardjo”, Jurnal SALAM, Volume 15, Nomor 2, 2012.

11.    Ngainun Naim, Pengembangan Pendidikan Aswaja Sebagai Strategi Deradikalisasi”, dalam Walisongo Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, Volume 23, Nomor 1, 2015 (Sinta 2).

12.    Ngainun Naim, Abdurrahman Wahid: Universalisme Islam dan Toleransi”, Kalam, Volume 10, Nomor 2, 2016 (Sinta 2).

13.    Ngainun Naim, Islam dan Pancasila: Rekonstruksi Pemikiran Nurcholish Madjid”, dalam  Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, Volume 10, Nomor 2, 2018 (Sinta 2).

14.    Ngainun Naim, Kebangkitan Spiritualitas Masyarakat Modern”, dalam Kalam, Volume 7, Nomor 2, 2013.

15.    Ngainun Naim, Mengembalikan Misi Pendidikan Sosial Dan Kebudayaan Pesantren”, dalam  Jurnal Pendidikan Islam, Volume 27, Nomor 3, 2012.

16.    Ngainun Naim, Membangun Toleransi dalam Masyarakat Majemuk, Telaah Pemikiran Nurcholish Madjid”, Harmoni, Volume 12, Nomor, 2013 (Akreditasi B).

17.    Ngainun Naim, Kecerdasan Spiritual: Signifikansi dan Strategi Pengembangan:, Jurnal Ta’allum, Jurnal Pendidikan Islam, Volume 2, Nomor 1, 2014.

18.    Ngainun Naim, Rekonstruksi Nilai-nilai Pesantren: Ikhtiar Membangun Kesadaran Pluralisme dalam Era Multikultural”, dalam EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, 2009.

19.    Ngainun Naim, The Development of Islamic Study Through The Study of Figures: Significance and Methodology”, dalam AJIS: Academic Journal of Islamic Studies, Volume 2, Nomor 2, 2017 (Internasional Bereputasi).

20.    Ngainun Naim, Deradikalisasi Berbasis Nilai-nilai Pesantren Studi Fenomenologis di Tulungagung”, dalam AKADEMIKA: Jurnal Pemikiran Islam, Volume 22, Nomor 1, 2017 (Sinta 2).

21.    Ngainun Naim, Membangun Kerukunan dalam Masyarakat Multikultural”, dalam HARMONI, Volume 15, Nomor 1, 2016 (Sinta 3).

22.    Ngainun Naim, Islam dan HAM: perdebatan mencari titik temu”, dalam IJTIHAD: Jurnal Wacana Hukum Islam dan Kemanusiaan, Volume 30, Nomor 2, 2015 (Sinta 2).

23.    Ngainun Naim,Kerukunan Antaragama Perspektif Filsafat Perennial: Rekonstruksi Pemikiran Frithjof Schuon”, dalam Harmoni Jurnal Multikultural dan Multireligius, Volume 11, Nomor 4, 2012.

24.    Ngainun Naim, Spiritualitas Islam dalam Diskursus Kebangkitan Spiritualitas Kontemporer”, dalam Kontemplasi, Volume 6, Nomor 2, 2009.

25.    Ngainun Naim, Strategi Penanganan Radikalisme dan Terorisme di Indonesia: Perspektif Pendidikan”, dalam National Simposium “Memutus Mata Rantai Radikalisme dan Terorisme”, Jakarta, 2012.

26.    Muhammad Fathoni, Ngainun Naim, “Laduni Science on Muhammad Luthfi Ghozali’s Perspective”, Kontemplasi, Volume 8, Nomor 2, 2020.

27.    Ngainun Naim, “Aneka Ragam Spiritualitas dalam Kebudayaan Kontemporer”, El-Harakah, Volume 11, Nomor 1, 2009.

 

Blog:

https://www.spirit-literasi.id/

dan

https://ngainun-naim.blogspot.com/

 

Komentar

Popular Posts

Membangun Budaya Positif di Sekolah

  Membangun Budaya Positif di Sekolah Oleh: Widuri Permata Anggarbini Rayes, S. Pd  CGP Angkatan 10 Kab. Lombok Barat  Budaya positif di sekolah adalah fondasi penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif sehingga mendorong tumbuhnya nilai-nilai kebajikan universal, seperti: kejujuran, tanggung jawab, empati, kerjasama, dll yang mendukung perkembangan karakter siswa. Budaya ini melibatkan lebih dari sekadar penerapan aturan dan hukuman, mengutamakan restitusi dalam upaya menumbuhkan motivasi intrinsik pada siswa. Konsep Inti Budaya Positif Budaya positif di sekolah mencakup beberapa konsep inti yang saling berkaitan: 1.      Disiplin Positif dan Nilai-nilai Kebajikan Universal Disiplin positif adalah pendekatan yang mengutamakan penghargaan terhadap nilai-nilai kebajikan universal. Ini membantu siswa memahami pentingnya perilaku baik bukan karena takut hukuman tetapi karena mereka menghargai nilai-nilai tersebut Makna Disiplin...
Teh Pucuk Penghilang Dahaga Amira anakku yang paling kecil badannya panas dari semalam. Susah sekali makan. Biasanya kalau sakit dia paling suka makan bakso. Dan baksonya harus bakso Widodo di Cemara. Dan disinilah aku sekarang, berdiri mengantri, menunggu giliran pesananku di bungkus. Karena jam makan siang adalah jam tersibuk untuk bakso Widodo yang kenikmatannya tidak perlu ditanyakan lagi.  Tanggal tua, anak sakit, belum beli beras, minyak goreng naik, dan uang sisa selembar warna merah di dompet adalah kombinasi yang sangat bagus. Ditambah cuaca panas menyengat, membuat tenggorokanku terasa kering terbakar. Rasanya aku butuh yang dingin-dingin untuk membuatnya normal. Tepat di hadapanku seorang pedagang kaki lima (biasa kupanggil Amaq panggilan untuk bapak bagi orang Sasak), sedang menunggui dagangannya. Segala macam minuman segar semakin membuat rasa hausku bertambah-tambah. Seandainya ini bukan tanggal tua tentu akan kutegur ramah Amaq seperti biasa, membeli beberapa min...
  Peran Coach dalam Pembelajaran Berdiferensiasi dan Pembelajaran Sosial Emosional di Sekolah Dalam dunia pendidikan, peran seorang coach atau pelatih di sekolah semakin dianggap penting untuk mendukung proses pembelajaran yang efektif dan inklusif. Peran ini menjadi semakin relevan dengan pendekatan pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial emosional (PSE), seperti yang diuraikan dalam modul-modul pendidikan guru penggerak. Pembelajaran Berdiferensiasi Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan yang mengakui bahwa setiap siswa memiliki kebutuhan, minat, dan kemampuan yang berbeda. Dalam modul 2.1 tentang pembelajaran berdiferensiasi, ditekankan bahwa seorang guru harus mampu menyesuaikan metode pengajaran untuk memenuhi kebutuhan individu setiap siswa. Pendekatan ini memerlukan pemahaman mendalam tentang profil belajar siswa, yang meliputi kesiapan belajar, minat, dan gaya belajar mereka. Sebagai seorang coach, tugas utama adalah membantu guru-guru lain dala...