Langsung ke konten utama

 Patah Tumbuh Hilang Berganti

 

Yang...

Yang patah tumbuh, yang hilang berganti

Yang hancur lebur akan terobati

Yang sia-sia akan jadi makna

Yang terus berulang suatu saat henti

Yang pernah jatuh 'kan berdiri lagi

Yang patah tumbuh, yang hilang berganti 

(Bandaneira)

 

Jum’at, 28 Januari 2022 terjadi mutasi kepala sekolah. Termasuk kepala sekolah kami. 

Dibanding sedih sebenarnya kami lebih merasa kecewa. Karena baru sepuluh bulan dan banyak program yang belum terlaksana.

Ada timbul pertanyaan. Kenapa dengan sekolah ini? Apakah karena dua lembaga? 

Kebetulan sekolah kami seatap SD dan SMP. Bahkan sampai pertengahan tahun kemarin ada SMA di sekolah ini. 

Tapi, karena perbedaan yang sangat tipis antara kebijakan dan keegoisan SMA kini kembali ke induknya.

Sekolah ini bukan sekolah kota, letaknya jelas-jelas di desa. Tentu lebih banyak kekurangan daripada kelebihannya. 

Mulai dari motivasi anak ke sekolah, karakter anak, akademiknya. Yang membutuhkan perlakuan berbeda.

Sampai dengan bangunan yang terkena longsor yang belum jelas arah nasibnya, masalah keamanan dll. 

Tapi bukankah setiap sekolah pasti ada masalah. 

 Jum’at, 04 Februari. Kepala Sekolah baru berstatus Plt datang. 

Anak muda, kelahiran 1987, usia baru 35 tahun. Bohong kalau kami tidak sangsi. Yang benar ini?

Saya pribadi mengutip kalimat bijak “Don’t judge book by it’s cover”. Bukankah Bung Karno bilang ““Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncang dunia.” 

Mari kita berikan kepercayaan pada anak muda ini. 

Rapat koordinasi tanggal 07 Februari 2022

Untuk pertamakalinya kami rapat bersama Lalu Warige Hadinata, M. Pd, nama kepala sekolah baru kami. 



Setelah membuka rapat dengan membaca basmallah. Beliau meminta rekan-rekan guru untuk memperkenalkan diri dan menceritakan permasalahan yang ditemui di kelas masing-masing.

Satu demi satu permasalahan mengalir, mulai dari siswa jarang masuk dengan berbagai macam alasan, kebersihan kelas, sampai kelas yang selalu tergenang air.

Kepala Sekolah sepakat untuk mencari siswa yang jarang masuk. 

Pengalaman selama mengajar di Sekotong yang kira-kira karakternya mirip dengan siswa di sekolah, sedikit banyak membantu beliau memetakan permasalahan.



“Kalau di kota siswa yang membutuhkan sekolah, kalau disini guru yang mencari murid”, begitu katanya. 

“Pengajaran pun beda. Coba disini siapa yang punya pengalaman mengajar anak kota. Misal di SD 1 Kekeri, anak dikasih tugas, lepas saja. Besok selesai dikumpulkan. Anak sini tidak bisa begitu”.

Beberapa permasalahan lain yang berkaitan dengan dana, untuk sementara disimpan dan akan diakomodir selanjutnya setelah sertijab resmi dan pencairan dana BOS tahap satu tentunya.

Untuk program sekolah yaitu Imtaq setiap Jum’at pagi, Senam Bersama setiap Sabtu pagi, dan Sabtu Budaya di Sabtu  minggu terakhir bulan berjalan. Tetap dijalankan.

Sebagai penambahan untuk hari Selasa, Rabu, Kamis, ada kegiatan pagi membaca ayat-ayat pendek di mushola untuk menghidupkan mushola sekolah. 

Lebih dari itu kegiatan tersebut tentunya menjadi penilaian plus bagi warga sekitar.

Kemudian di hari Sabtu untuk kelas 1 – 5 lebih memaksimalkan pelajaran Mulok dan SBDP. 

Tujuannya agar karya anak baik berupa tari, musik, dan kreativitas lainnya bisa dipamerkan di akhir semester. 

Mengakomodir keinginan orangtua/ wali murid yang sangat senang melihat anak-anak mereka berkegiatan. 

Jadi ketika ada semacam pementasan evaluasi, orang tua/ wali murid bisa dihadirkan. 

Beliau secara tegas mengatakan tidak membatasi rekan guru yang ingin mengembangkan diri. 

Tidak perlu menjadi guru di kota kalau mau berprestasi, dari desa juga bisa.

Beliau juga memberikan support semua guru untuk berliterasi dan melek IT untuk menyongsong kurikulum prototipe. 

Membuat administrasi sekolah secara digital, membuat aplikasi, dan game edukasi.



Apa yang saya anggap sulit saya wujudkan tetiba merasa ketemu pintunya. "Panggilkan kami ahlinya, supaya kami bisa belajar", spontan saya tunjuk tangan. 

Intinya bagaimana membuat kekurangan-kekurangan itu menjadi kelebihan dan kekuatan sekolah. 

Proses itu adalah kreativitas, dan kreativitas itu tanpa batas.

Sepertinya ada harapan sekolah ini untuk maju bersama Kepala Sekolah muda ini. 

Masih terlalu dini menilai, tapi patut diapresiasi langkah awalnya dalam membranding sekolah ini.

Selamat datang dan selamat bekerja Mas Kepsek (tapi bukan orang Jawa), in sya Allah semua guru siap maju bersama.


Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada keindahan impian mereka.” - Eleanor Roosevelt


Komentar

  1. Mantap bu, semoga terbentuk teamwork yang solid di sekolah.

    BalasHapus
  2. Semangat ya Bu...
    Tulisannya sudah bagus BuπŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ»
    Semoga terus majuπŸ’ͺ🏻πŸ’ͺ🏻πŸ’ͺ🏻

    BalasHapus
  3. Balasan
    1. Siap bu. Terimakasih sudah mampir πŸ™πŸ™πŸ™

      Hapus
  4. Mantap bu widuri permata anggarbini rayes, S.Pd. selama ini saya hanya membaca sepotong dari tulisannya. Tapi kalau ini baru saya baca dari awal sampai akhir. Bagus tulisannya buk. Semoga kedepannya saya bisa menyusul seiring berjalannya waktu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih... Ayooo ikut pelatihan menulis gelombang 25 πŸ’ͺπŸ’ͺπŸ’ͺ

      Hapus
  5. Semangat mrnyongsongbperubahan dan kemjuan.

    BalasHapus
  6. Keren bu widuri.. Tulisanya yahuud

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih banyak bu πŸ™πŸ™πŸ™

      Hapus
  7. Semangat Bu semoga bersama pemimpin yang baru menjadi lebih baik ke depannya. Tuhan memberkati

    BalasHapus
  8. Semoga sekolahnya makin berkembang lebih baik, tentu bukan hanya karena satu orang tapi seluruh tim yang ada di sekolah. Semangat ibu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju Bu. Sekarang kami satu tim. Maju bersama hebat semua.

      Hapus
  9. Semoga apa yang kita rancang dan susun tidak hanya sekedar wacana..
    Mohon maaf masukan lagi. Mungkin masalah teknis penulisan lagi, saya bukan ahlinya tapi biasanya sebuah tulisan seharusnya tidak memuat banyak paragraf. Apalagi jika masih dalam satu ide pokok, setidaknya dibuat dalam satu paragraf saja, supaya pembahasannya tidak terkesan terkotak kotak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aaminn semoga Allah SWT memberikan kelancaran. Calon peserta gelombang 25. Ayo ikut pak... dan menikmati sensasi free writing 😊. Ditungguuu...

      Hapus
  10. Mantap bu..analisi konteks yg cepat dan tepat...tetap semangat menuju perubahan..tak ada kata tidak mungkin untuk menjadi sekolah terbaik sekolah yang menghasilkan guru² hebat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekolah ini adalah yang terbaik mampu berdiri tegar dengan segala masalahnya. Sekolah ini hebat dari segala bencana dia kembali berdiri lagi. Mohon doa untuk sekolah kami bu Ndy

      Hapus
  11. Bravo Bu Widuri maju bersama Satap 4 G.SariπŸ‘

    BalasHapus

Posting Komentar

Popular Posts

Resume ke-8

Free Writin Obat Ampuh Melawan Virus Writer's Block Resume ke : 8 Gelombang : 23 dan 24 Hari/Tanggal/Waktu : Rabu/02 Februari 2022/19.00 WIB Materi : Mengatasi Writer's Block Narasumber : Ditta Widya Utami, S. Pd.,Gr. Moderator : Widya Setyaningsih Secepat mungkin kularikan motor dari TPQ ke rumah. Setiap Senin dan Rabu malam jadwal pelatihan berbenturan dengan jadwal ngajar ngaji. Seperti yang terjadi malam ini. Ditambah lagi tadi Lintang anak saya yang paling besar, ada tes kenaikan jilid. Lumayan menunggu lama.  Tapi itu tak mengurangi semangat untuk mengejar ketertinggalan. Kewajiban sebagai ibu jalan, kewajiban sebagai peserta dilaksanakan, hak untuk memperoleh ilmu didapatkan. Tepat jam 20.00 WITA Bu Widya membuka forum dengan cerah ceria, padahal menurut beliau Kota Malang sedang diguyur hujan. Di luar boleh hujan, tapi di dalam hati matahari tetap bersinar.  Narasumber kali ini adalah Ditta Widya Utami S.Pd, Gr. Beliau Lahir di Subang, 23 Mei 1990, saat in
Resume ke : 20 Gelombang : 23 dan 24 Hari/Tanggal/Waktu : Rabu/03 Maret 2022/19.00 WIB Materi : Menguak Dapur Penerbit Mayor Narasumber : Edi S. Mulyanta Moderator : Mulyadi Materi malam hari ini merupakan rangkaian dari materi pertemuan ke-19. Bila kemarin membahas pemasaran, maka kali ini pembahasan lebih intim karena menuju dapur sebuah penerbit Mayor sekelas Penerbit Andi Offset Yogyakarta. Klik πŸ‘‰  Profil Edy S. Mulyanta .  Setelah mengklik tautan diatas. Kita akan mengenal Bapak Edy S. Mulyanta narasumber malam hari ini tidak hanya sebagai publishing consultant & e-book development yang sudah 20 tahun malang melintang di dunia penerbitan. Tetapi juga akan mengenal beliau sebagai penulis dan seorang praktisi pendidikan (dosen). Buku-buku karya beliau banyak kita jumpai di toko-toko buku di seluruh Indonesia. Beliau concern menulis buku bertema tehnik. Sesuai dengan latar belakang pendidikan beliau yaitu magister dibidang teknik elektro Industri Penerbitan Sel

Resume ke-14

Menulis Itu Indah Resume ke : 14 Gelombang : 23 dan 24 Hari/Tanggal/Waktu : Rabu/16 Februari 2022/19.00 WIB Materi : Menulis Buku Terbaik Perpusnas Narasumber : Dr. Mudafiatun Isriyah Moderator : Widya Setianingsih              Melalui flyer yang dibagikan siang tadi, saya sempat googling dan mencari tahu tentang narasumber. Dr. Mudafiatun Isriyah adalah peraih penulis terbaik 1 Perpusnas tahun 2021 dalam subjek Pembelajaran Jarak Jauh melalui buku berjudul “Implementasi Social Presence dalam Bimbingan Online – dalam Konteks Perspektif Komunikasi Personal, Interpersonal, dan Impersonal. Karya ini merupakan duet bersama Prof. Richardus Eko Indrajit. Sangat setuju dengan detil yang dipaparkan moderator cantik Bu Widya Setyaningsih, bila Bu Muda (panggilan akrab narasumber) yang lahir 53 tahun lalu di Lumajang pada tanggal 21 April sangat berjiwa muda. Ingin berkenalan lebih dekat dengan beliau bisa klik πŸ‘‰ CV Bu Muda . Interaksi beliau dengan moderator begitu interaktif, nyambu