Langsung ke konten utama

Strategi Pemasaran Saat Pandemi


Resume ke : 19

Gelombang : 23 dan 24

Hari/Tanggal/Waktu : Senin/28 Februari 2022/19.00 WIB

Materi : Pemasaran Buku

Narasumber : Agus Subardana, SE, MM

Moderator : Raliyanti

 

Seharian ini saya mager. Sepertinya badan saya tahu kalau hari ini libur. Jadi bawaannya ngantuk. Kebetulan diluar cuaca panas disertai angin yang lumayan kencang. Seolah mendukung saya untuk ngadem dan tidur di kamar.

Bersyukur pelatihan malam ini kembali membuat saya move on dari mager dan move up membuka laptop untuk bersiap menerima materi.

Di penghujung Februari bertepatan dengan perayaan Isra’ Mi’raj pelatihan ke-19 kami mulai. Materi ini cukup menggelitik perhatian saya. Kok ada materi pemasaran buku segala.

Pemateri kali ini adalah Agus Subardana, S.E., M.M. Beliau adalah seorang Director of Marketing Andi Publisher.  

Industri Penerbitan Buku Skala Global Saat Pandemi

Merujuk laporan Nielsen BookScan ICM, penjualan buku secara global dari awal pandemi hingga akhir 2021 mengalami pertumbuhan cukup signifikan.

Bisa dilihat pada tabel.

Tetapi fenomena ini berbanding terbalik untuk Indonesia. Industri penerbitan di Indonesia justru turun 50% - 80%. Dikutip dari situs resmi www.ikapi.org hal ini terjadi disebabkan tutupnya sekolah-sekolah, toko-toko buku, dan berkurangnya pengadaan buku oleh dinas/perpustakaan.

Survei Ikapi menunjukkan: penjualan turun lebih dari 50% dan ini dialami  sekitar 58,2% penerbit; 50% penerbit menyatakan pandemi mempengaruhi kinerja karyawan selama work fome home (WFH); 60,2% penerbit hanya sanggup menggaji karyawan selama 1 triwulan; dan hanya 5% penerbit yang sanggup bertahan sampai satu tahun.

Bersyukur Penerbit Andi Offset Yogyakarta mampu bertahan. Bahkan ada beberapa genre buku yang peminatnya justru naik di masa pandemi. Antara lain, genre buku sekolah, buku anak, masak, self improvement, hukum, bisnis, parenting & family, dan computing & technology.

Pemasaran Selama Pandemi

Ada dua fenomena menarik di industri penerbitan buku pada masa pandemi. Fenomena tersebut adalah :

1.  Penjualan secara online dan langsung (directselling).

2. Perubahan pola perilaku konsumen. Terutama pada segmen remaja. Mereka tidak lagi melihat harga, tapi gimmick. Ingin menjadi orang yang pertama mendapatkan produk bukunya.

Dari fenomena yang muncul industri penerbitan buku harus pandai membuat strategi dalam pemasaran.

Strategi pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh dua faktor yang meliputi :

1.   Faktor Mikro yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.

2.   Faktor Makro yaitu demografi-ekonomi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.

Berdasarkan faktor – faktor tersebut, selama pandemi Penerbit Andi memiliki dua strategi pemasaran, yaitu :

A.   Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara.

1)     Pemasaran buku lewat Online

Pertama. Giat melakukan pengelolaan pada buku-buku best seller. Untuk Penerbit Andi Offset saat ini ada 100 judul buku yang menjadi best seller.

Kedua. Konsisten dan sering menggelar program Pre Order melalui toko buku online, e-Commerce, maupun reseller individu. Penerbit Andi juga menjual merchandise, e-book, dan membuat content.

Ketiga. Melakukan optimalisasi di semua lini produk, baik optimalisasi promosi, branding, hingga reseller. Buku saat ini sudah menjadi life style.

Keempat. Melakukan optimalisasi stock produk melalui program bundling dan online.

Kelima. Mengelola Dead Stock (buku-buku yang tidak terjual) melalui program diskon dan melakukan books fair / pameran buku secara On Line.

2.      Pemasaran Buku Lewat Komunitas

Menjual buku melalui komunitas terbilang cukup efektif. Karena peserta komunitas sadar buku. Kuncinya adalah harus proaktif dalam komunikasi dan interaksi dengan komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi.

Mengadakan aktifitas pemarasan lewat komunitas dengan mengadakan webinar lewat link  Zoom , Live Youtube TV. ANDI, dengan tema – tema yang menarik.

B.      Strategi pemasaran buku serangan Darat (OF LINE ).

Penerbit Andi telah mempunyai 90 cabang di kota dari Aceh s.d Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut.

Strategi pemasaran buku serangan darat ini kita kelompokkan berdasarkan target pasar yang kita tuju , antara lain :

1.      Strategi Pemasaran di Toko Buku

Pemetaan jenis toko buku. Ini penting untuk memudahkan memasok buku secara rutin.

Ada tiga jenis toko buku yaitu  :

    a)    Toko Buku Modern, contohnya : Gramedia Books Store, Gunung Agung Books Store dan TogaMas Books Store. Toko ini mempunyai sistem transaksi mengikuti perkembangan teknologi.

    b)    Toko Buku Semi Modern, biasanya masih dikendalikan dan mengunakan sistem administasi penjualan per toko.

   c) Toko Buku Tradisional, biasanya sistem transaksinya masih manual . 

 Marketing Toko Buku juga harus bisa Selling skills, artinya kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk menjual produk, baik itu berupa barang ataupun jasa. Selling skills ini sangat menentukan apa yang akan dapat kita raih ke depannya; sukses dan tidaknya Kita dalam berbisnis secara tidak langsung juga dipengaruhi oleh bagaimana kemampuan kita dalam menjual produk yang kita miliki.

Untuk mempertajam pemasaran di toko buku dilakukan promosi di toko buku Modern.  Beberapa strategi promosi yang dilakukan sbb :

Ø  Menguasai display buku , supaya tampilan buku dapat terlihat dan menonjol .

Ø  Mengadakan promosi di internal toko dengan memasang produk di Neon Box, X Banner

Ø  Mengadakan Bedah Buku , Talkshow dan potongan Harga pada buku tertentu atau periode tertentu.

Ø  Mengadakan event tematik sesuai moment bulan berjalan (program Ramadhan,  Program TAB, Program TAM , dll )

Ø  Dan masih banyak lagi program promosi di toko buku modern yang dapat kita lakukan , kuncinya kita proaktive komunikasi dengan pihak internal Toko Buku modern tersebut.

2. Direct selling atau penjualan langsung dapat menjadi cara yang efektif untuk membangun bisnis yang fleksibel dan berbiaya rendah.

Produk-produk tersebut dipasarkan dan dijual langsung melalui perwakilan penjualan independen atau Sales Direct selling. Cara ini memungkinkan kita untuk mengurangi biaya iklan, menghindari biaya overhead, dan membangun hubungan pelanggan yang tahan lama dan jangka panjang.

Tidak semua buku bisa dijual dengan strategi ini perlu pemetaan berdasarkan jenis kategori buku yang kita terbitkan. Jenis kategori buku penjualan lewat Directselling ini dibagi menjadi beberapa target pasar yaitu :

Ø  Buku Pendidikan (Buku mata pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK).

Ø  Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kualiah

Ø  Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum

Dengan pemetaan jenis katagori tersebut diatas maka Penerbit Andi sebagai Industri Penerbitan buku juga melakukan terobosan pemasaran dengan menempatkan tenaga penjual (Sales).


Sebagai penulis sangat penting bagi kami mendapat materi ini. Kemampuan membaca pasar harus dimiliki seoarang penulis sehingga buku bisa diterbitkan dan laris manis di pasaran. 

"Teruslah menulis dalam bentuk buku cetak atau digital karena dengan menulis karya akan dikenang selama-lamanya"- Agus Subardana

 


Komentar


  1. Selalu terdepan... siapkan pemasaran agar bukunya laris manis...

    BalasHapus
  2. Semangat move on, terus menulis, siap terbit

    BalasHapus
  3. Mantap Bu Siao dgn Bukunya, sukses selalu Aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih Bu Chandra. Sukses untuk bu guru juga.

      Hapus
  4. F1 bu... seperti yang dikatakan pak Agus: bahwa karya kita berupa buku akan abadi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kebetulan gak ada kesibukan ini pak makanya bisa cepat.

      Hapus
    2. benar-benar bisa memanfaatkan waktunya... siap menuju buku solo.... semangat!!!

      Hapus
  5. Balasan
    1. Terimakasih Omjay untuk kesempatan yang sudah omjay ciptakan untuk orang-orang seperti saya.

      Hapus
  6. Di temoat saya seharuan mendung tambah bikin ngantuk juga

    BalasHapus
  7. Luar biasa bu, semoga s3makin s3mangat

    BalasHapus
  8. halllo Ibu...sukses teruuuus....

    BalasHapus
  9. Optimalkan tuk menjadi buku solo tetap konsisten ..👍

    BalasHapus

Posting Komentar

Popular Posts

Membangun Budaya Positif di Sekolah

  Membangun Budaya Positif di Sekolah Oleh: Widuri Permata Anggarbini Rayes, S. Pd  CGP Angkatan 10 Kab. Lombok Barat  Budaya positif di sekolah adalah fondasi penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif sehingga mendorong tumbuhnya nilai-nilai kebajikan universal, seperti: kejujuran, tanggung jawab, empati, kerjasama, dll yang mendukung perkembangan karakter siswa. Budaya ini melibatkan lebih dari sekadar penerapan aturan dan hukuman, mengutamakan restitusi dalam upaya menumbuhkan motivasi intrinsik pada siswa. Konsep Inti Budaya Positif Budaya positif di sekolah mencakup beberapa konsep inti yang saling berkaitan: 1.      Disiplin Positif dan Nilai-nilai Kebajikan Universal Disiplin positif adalah pendekatan yang mengutamakan penghargaan terhadap nilai-nilai kebajikan universal. Ini membantu siswa memahami pentingnya perilaku baik bukan karena takut hukuman tetapi karena mereka menghargai nilai-nilai tersebut Makna Disiplin...
Teh Pucuk Penghilang Dahaga Amira anakku yang paling kecil badannya panas dari semalam. Susah sekali makan. Biasanya kalau sakit dia paling suka makan bakso. Dan baksonya harus bakso Widodo di Cemara. Dan disinilah aku sekarang, berdiri mengantri, menunggu giliran pesananku di bungkus. Karena jam makan siang adalah jam tersibuk untuk bakso Widodo yang kenikmatannya tidak perlu ditanyakan lagi.  Tanggal tua, anak sakit, belum beli beras, minyak goreng naik, dan uang sisa selembar warna merah di dompet adalah kombinasi yang sangat bagus. Ditambah cuaca panas menyengat, membuat tenggorokanku terasa kering terbakar. Rasanya aku butuh yang dingin-dingin untuk membuatnya normal. Tepat di hadapanku seorang pedagang kaki lima (biasa kupanggil Amaq panggilan untuk bapak bagi orang Sasak), sedang menunggui dagangannya. Segala macam minuman segar semakin membuat rasa hausku bertambah-tambah. Seandainya ini bukan tanggal tua tentu akan kutegur ramah Amaq seperti biasa, membeli beberapa min...
  Peran Coach dalam Pembelajaran Berdiferensiasi dan Pembelajaran Sosial Emosional di Sekolah Dalam dunia pendidikan, peran seorang coach atau pelatih di sekolah semakin dianggap penting untuk mendukung proses pembelajaran yang efektif dan inklusif. Peran ini menjadi semakin relevan dengan pendekatan pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial emosional (PSE), seperti yang diuraikan dalam modul-modul pendidikan guru penggerak. Pembelajaran Berdiferensiasi Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan yang mengakui bahwa setiap siswa memiliki kebutuhan, minat, dan kemampuan yang berbeda. Dalam modul 2.1 tentang pembelajaran berdiferensiasi, ditekankan bahwa seorang guru harus mampu menyesuaikan metode pengajaran untuk memenuhi kebutuhan individu setiap siswa. Pendekatan ini memerlukan pemahaman mendalam tentang profil belajar siswa, yang meliputi kesiapan belajar, minat, dan gaya belajar mereka. Sebagai seorang coach, tugas utama adalah membantu guru-guru lain dala...