Langsung ke konten utama

Resume ke-14

Menulis Itu Indah


Resume ke : 14

Gelombang : 23 dan 24

Hari/Tanggal/Waktu : Rabu/16 Februari 2022/19.00 WIB

Materi : Menulis Buku Terbaik Perpusnas

Narasumber : Dr. Mudafiatun Isriyah

Moderator : Widya Setianingsih


            Melalui flyer yang dibagikan siang tadi, saya sempat googling dan mencari tahu tentang narasumber. Dr. Mudafiatun Isriyah adalah peraih penulis terbaik 1 Perpusnas tahun 2021 dalam subjek Pembelajaran Jarak Jauh melalui buku berjudul “Implementasi Social Presence dalam Bimbingan Online – dalam Konteks Perspektif Komunikasi Personal, Interpersonal, dan Impersonal. Karya ini merupakan duet bersama Prof. Richardus Eko Indrajit.


Sangat setuju dengan detil yang dipaparkan moderator cantik Bu Widya Setyaningsih, bila Bu Muda (panggilan akrab narasumber) yang lahir 53 tahun lalu di Lumajang pada tanggal 21 April sangat berjiwa muda. Ingin berkenalan lebih dekat dengan beliau bisa klik 👉CV Bu Muda.

Interaksi beliau dengan moderator begitu interaktif, nyambung dengan bahasa yang ringan, tidak kaku, serius, tapi nyantai banget. Selama pelatihan saya kadang senyum sendiri ketika membaca banyolan-banyolan segar beliau. Saya yakin beliau pasti menjadi salah satu dosen favorit di Unipar Jember. Penulis itu nerd, introvert, gak gaul... Patahkan mitos itu. See... Di foto ini dari ki-ka : Bu Muda, Bu Kanjeng, Bu Widya (moderator cantik kita). Mereka keren kan.

Bu Muda mendobrak pelatihan ini dengan kalimat “Pemenang di Perpusnas Jakarta tahun 2022 adalah milik kita. Bagaimana? Sepakat?”. Seandainya grup WA tak dikunci, yakin grup WA seketika akan penuh dengan kata, “Okeeeee”.

Menulis itu mudah asalkan kita mau "action". Misalnya saja seorang guru Bahasa Indonesia, tidak memiliki pengalaman menulis dan tidak suka mengarang. Maka jangan harap akan lahir seorang pengarang besar dari tangannya. Lantas solusinya apa? Hanya satu yaitu M e n u l i s.

Menulis itu mudah, kunci utama nya adalah susun kalimat sesuai struktur SPOK (subjek, predikat, objek, keterangan).

Bu Muda mengatakan bahwa untuk memudahkan menulis, kita perlu memahami 7 konsep menulis dan menulis sebagai proses

Pertama, kita paham definisi menulis. Menurut beliau, menulis adalah salah satu kegiatan berbahasa, tapi tidak semua orang yang terampil berbahasa bisa menulis dengan baik. Menulis lebih pada keterampilan yang harus dilatih terus menerus. Tidak ada kaitannya dengan bakat.

Seperti yang saya dan rekan-rekan peserta pelatihan lakukan malam ini, melatih keterampilan menulis melalui resume.

Kedua temukan manfaat menulis. Menulis mampu meningkatan kecerdasan; mengembangkan inisiatif dan kreativitas; menumbuhkan keberanian; dan mendorong kemauan dan keterampilan mengumpulkan informasi.

Ketiga cari tahu penyebab enggan menulis. Dengan demikian kita bisa membasmi keengganan itu sampai keakar-akarnya.

Keempat jangan mudah percaya mitos-mitos dalam menulis. Coba saja klik 👉Mitos dalam menulis.

Kelima temukan hubungan menulis dengan keterampilan berbahasa lainnya. 

Keenam pahami pengertian menulis sebagai proses. Proses disini melalui beberapa tahapan; pra penulisan, penulisan, dan pasca penulisan. 

Ketujuh mampu menjabarkan fase-fase menulis.

Untuk poin 5-7 bisa klik artikel 👉 Menulis sebagai proses untuk lebih jelasnya.

Setidaknya tulisan kita memenuhi empat unsur sebagai ragam komunikasi. Seperti; penulis sebagai penyampai pesan, isi pesan yang disampaikan, media perantara penyampaian pesan berupa huruf dan tanda baca, dan penerima pesan, yaitu pembaca.

Tidak lupa, kita juga harus tahu menulis itu sendiri memiliki 4 fungsi :

1. Fungsi personal, yaitu mengekspresikan pikiran, sikap, atau perasaan pelakunya, yang diungkapkan melalui misalnya surat atau buku harian.

2.  Fungsi instrumental (direktif), yaitu mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain.

3.     Fungsi interaksional, yaitu menjalin hubungan sosial.

4.    Fungsi informatif, yaitu menyampaikan informasi, termasuk ilmu pengetahuan.

5.   Fungsi estetis, yaitu untuk mengungkapkan atau memenuhi rasa keindahan.


Selain fungsi kita juga harus tahu tujuan menulis :

a. Mengubah keyakinan pembaca; b. Menanamkan suatu pemahaman kepada pembaca; c. Merangsang proses berpikir pembaca; d. Menyenangkan dan menghibur pembaca; e. Memberitahu pembaca; f. Memotivasi pembaca.

        Bu Muda berpesan kembangkan ide, tulis dengan hati dan temukan novelty.

Wah langsung heboh dunia persilatan maksudanya grup pelatihan 😀. Apa itu novelty?

      Novelty adalah unsur kebaruan atau temuan dari sebuah tulisan. Tulisan dikatakan baik jika menemukan unsur temuan baru sehingga memiliki kontribusi baik bagi keilmuan maupun bagi kehidupan. Dalam hal ini jika kondisi tersebut tidak sama dengan milik orang lain, maka kemungkinan tulisan kita mengandung unsur novelty.

          Amati judul buku terbaik 1 Masterpiece karya duet Bu Muda dan Prof. Eko, kemudian temukan novelty disana.

 

     Untuk karya ilmiah seperti buku tersebut, sangat penting memiliki rujukan, referensi dari para ahli sebelumnya. Bila tidak, karya kita akan terasa hampa dan hanya omong kosong belaka. 
 
     Bu Muda memberi tantangan kepada kami untuk menulis tentang Self Healing dalam Menulis. Self healing adalah kegiatan menyembuhkan luka batin yang menimbulkan emosi negatif, pengalihan stres kerja, dan trauma jiwa. Jadikan menulis sebagai passion maka dia akan bekerja menyembuhkan luka hati yang sedang tidak baik-baik saja. 
Namun perlu diperhatikan bahwa self-healing dengan menulis disini tidak sekadar menulis, tetapi juga harus berfokus dengan harapan dapat membantu untuk menemukan makna dari memori traumatis yang dirasakan (Lutgendorf dalam Murray, 2002).

Menutup materi yang menarik ini Bu Muda memberikan closing statement: "Menulis tdk perlu menunggu bakat, tulislah apa yg ada dalam otak, mencari ide bisa di dapat dimana saja, bacalah literatur karena itu yang menjadi petunjuk dalam menulis, jadilah penulis sejati jangan menjadi penulis plagiasi, kejar novelty sampai tulisan Anda menjadi passion sejati".

Dalam rangka self healing, boleh saya mengutip quotes dari Brigitte Nichole seorang pengarang dan motivator.

"Satu dari sekian keputusan yang paling berani adalah melepaskan apa yang menyakiti hati dan jiwamu"


Komentar

  1. Wow ..mantap bagus tulisan dan tampilan blognya.
    Setuju dengan pernyataan terakhir di atas bahwa membutuhkan keberanian tinggi untuk melepaskan diri dari luka batin. Maka disiapkan dengan self healing...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kita self healing dengan menulis saja ya pak...

      Hapus
  2. Kereeeen....menulislah trs dgn semangat, karena tanpa menulis, takada jejak yg kita wariskan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Supaya tidak dilupakan sejarah seperti kata Pramudya Ananta Toer

      Hapus
  3. Ajiib resumenya selalu menarik, yuu...bu kita berself healing biar luka hati hilang terbawa pena-pena yang menari mengukirkan rasa apa yang sedang dirasa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayukkk jangan ada luka diantara peserta Bu Sri. Menulis jawabannya

      Hapus
  4. Mantab Bu Wid terus semangat berkarya agar terus terasah dan menemukan noveltynya....sukses selalu ya Bu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga novelty berbaik hati nyambangi saya 😁

      Hapus

  5. Rangkaian kalimat meluncur teratur..semangat bu widuri..🤩

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masih belajar terus bun... Terimakasih sudah mampir

      Hapus
  6. Lepaskan yang menyakitkan hati dengan menulis ☺

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar bu Nurin... Kita self healing dengan menulis

      Hapus
  7. Kereeeen... Gogo go mari berproses menuju suksees

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih bu Widya cantekkk udah mampir 🤗

      Hapus
  8. Mantap, semoga menulis juga menjadi salah satu cara melepas apa yang menyakiti hati. semangat ibu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga setelah lepas rasa sakit dengan menulis bonusnya ketemu novelty

      Hapus
  9. Tulisan dan bloggnya bagus...
    Salam Blogger...

    BalasHapus

Posting Komentar

Popular Posts

Resume ke-8

Free Writin Obat Ampuh Melawan Virus Writer's Block Resume ke : 8 Gelombang : 23 dan 24 Hari/Tanggal/Waktu : Rabu/02 Februari 2022/19.00 WIB Materi : Mengatasi Writer's Block Narasumber : Ditta Widya Utami, S. Pd.,Gr. Moderator : Widya Setyaningsih Secepat mungkin kularikan motor dari TPQ ke rumah. Setiap Senin dan Rabu malam jadwal pelatihan berbenturan dengan jadwal ngajar ngaji. Seperti yang terjadi malam ini. Ditambah lagi tadi Lintang anak saya yang paling besar, ada tes kenaikan jilid. Lumayan menunggu lama.  Tapi itu tak mengurangi semangat untuk mengejar ketertinggalan. Kewajiban sebagai ibu jalan, kewajiban sebagai peserta dilaksanakan, hak untuk memperoleh ilmu didapatkan. Tepat jam 20.00 WITA Bu Widya membuka forum dengan cerah ceria, padahal menurut beliau Kota Malang sedang diguyur hujan. Di luar boleh hujan, tapi di dalam hati matahari tetap bersinar.  Narasumber kali ini adalah Ditta Widya Utami S.Pd, Gr. Beliau Lahir di Subang, 23 Mei 1990, saat in
Resume ke : 20 Gelombang : 23 dan 24 Hari/Tanggal/Waktu : Rabu/03 Maret 2022/19.00 WIB Materi : Menguak Dapur Penerbit Mayor Narasumber : Edi S. Mulyanta Moderator : Mulyadi Materi malam hari ini merupakan rangkaian dari materi pertemuan ke-19. Bila kemarin membahas pemasaran, maka kali ini pembahasan lebih intim karena menuju dapur sebuah penerbit Mayor sekelas Penerbit Andi Offset Yogyakarta. Klik 👉  Profil Edy S. Mulyanta .  Setelah mengklik tautan diatas. Kita akan mengenal Bapak Edy S. Mulyanta narasumber malam hari ini tidak hanya sebagai publishing consultant & e-book development yang sudah 20 tahun malang melintang di dunia penerbitan. Tetapi juga akan mengenal beliau sebagai penulis dan seorang praktisi pendidikan (dosen). Buku-buku karya beliau banyak kita jumpai di toko-toko buku di seluruh Indonesia. Beliau concern menulis buku bertema tehnik. Sesuai dengan latar belakang pendidikan beliau yaitu magister dibidang teknik elektro Industri Penerbitan Sel