Kemarin, sekarang, esok
Terjebak
pada pertarungan kata
Aksara
meracau mengalahkan mantra
Namun tak
selarikpun mencipta cerita
Penaku hanya
diam saja.
Semalam
suntuk mencari jawab
Barangkali
ia terselip diantara harap
Atau
terjatuh di sudut jendela
Melangut
pada jejak rupa hilang rasa.
Baru sadar
hanya punya ‘sekarang’
Lalu mengapa
memaksa pulang pada kata ‘kemarin’
Lupa pada
‘esok’ yang pernah kau perjuangkan
Bangkitlah
Meratap
bukan jawab.
Mataram, 20
Mei 2022
Maasyaa Allah kereen 🤩🤩
BalasHapusTerimakasih bu Lia 🙏🙏🙏😊
Hapus