Langsung ke konten utama

Postingan

  Koneksi Antar Materi pada Modul 3.1 Pendidikan Guru Penggerak Menjalin Benang Merah dalam Pendidikan:  Pendidikan adalah fondasi utama bagi perkembangan individu dan masyarakat. Dalam konteks ini, Pendidikan Guru Penggerak memainkan peran yang sangat penting dalam mempersiapkan para pendidik untuk menjadi pemimpin pembelajaran yang mampu menginspirasi dan memandu siswa menuju masa depan yang lebih baik. Melalui rangkaian modul yang saling terkait, program ini tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan teknis, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kebajikan yang mendalam. Artikel ini akan menjalin benang merah antar modul-modul tersebut dan mengungkap bagaimana masing-masing modul saling memperkaya dan memperkuat peran guru sebagai agen perubahan. 1. Filosofi Pendidikan Nasional: Landasan yang Kuat Ki Hadjar Dewantara, tokoh pendidikan nasional, mengajarkan bahwa pendidikan harus memerdekakan manusia—tidak hanya secara intelektual, tetapi juga secara emosional dan moral. Dalam p
Postingan terbaru
  Peran Coach dalam Pembelajaran Berdiferensiasi dan Pembelajaran Sosial Emosional di Sekolah Dalam dunia pendidikan, peran seorang coach atau pelatih di sekolah semakin dianggap penting untuk mendukung proses pembelajaran yang efektif dan inklusif. Peran ini menjadi semakin relevan dengan pendekatan pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial emosional (PSE), seperti yang diuraikan dalam modul-modul pendidikan guru penggerak. Pembelajaran Berdiferensiasi Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan yang mengakui bahwa setiap siswa memiliki kebutuhan, minat, dan kemampuan yang berbeda. Dalam modul 2.1 tentang pembelajaran berdiferensiasi, ditekankan bahwa seorang guru harus mampu menyesuaikan metode pengajaran untuk memenuhi kebutuhan individu setiap siswa. Pendekatan ini memerlukan pemahaman mendalam tentang profil belajar siswa, yang meliputi kesiapan belajar, minat, dan gaya belajar mereka. Sebagai seorang coach, tugas utama adalah membantu guru-guru lain dalam me

Membangun Budaya Positif di Sekolah

  Membangun Budaya Positif di Sekolah Oleh: Widuri Permata Anggarbini Rayes, S. Pd  CGP Angkatan 10 Kab. Lombok Barat  Budaya positif di sekolah adalah fondasi penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif sehingga mendorong tumbuhnya nilai-nilai kebajikan universal, seperti: kejujuran, tanggung jawab, empati, kerjasama, dll yang mendukung perkembangan karakter siswa. Budaya ini melibatkan lebih dari sekadar penerapan aturan dan hukuman, mengutamakan restitusi dalam upaya menumbuhkan motivasi intrinsik pada siswa. Konsep Inti Budaya Positif Budaya positif di sekolah mencakup beberapa konsep inti yang saling berkaitan: 1.      Disiplin Positif dan Nilai-nilai Kebajikan Universal Disiplin positif adalah pendekatan yang mengutamakan penghargaan terhadap nilai-nilai kebajikan universal. Ini membantu siswa memahami pentingnya perilaku baik bukan karena takut hukuman tetapi karena mereka menghargai nilai-nilai tersebut Makna Disiplin Menurut Ki Hajar Dewantara Menu

Amethyst

  Amethyst Arantxa menghentikan langkahnya. Melompat ke samping pohon besar di tepi sungai. Besarnya pohon itu cukup untuk menyembunyikan tubuh mungilnya. Mendung dari utara berarak perlahan membuat suasana dalam hutan siang itu semakin meredup. Menenggelamkan bayangannya dengan sempurna. Matanya terbelalak menyaksikan pemandangan yang terpampang di hadapannya. “Terlalu banyak rahasia yang kau ketahui.” Itu suara seorang laki-laki. Perempuan berbaju serba hitam itu memegangi dadanya. Pisau telah melukai dada kirinya. Sepertinya lukanya sangat dalam. Kepalanya tertunduk, matanya tertutup menahan nyeri. Kakinya bergetar seolah menolak ambruk. “Bangkai. Sampai kapanpun tetap busuk. Uhukkk… “ Darah muncrat dari mulutnya. Perlahan laki-laki itu mendekatinya. Penampilannya tak kalah menyedihkan. Jubah merahnya koyak berantakan. Darah mengucur deras dari lengan kirinya. Wajahnya memar membiru. Sepertinya mereka telah terlibat dalam sebuah pertarungan hebat. “Kau pikir mereka akan da

December

  DECEMBER Datang dan pergi melalui pintu bulan ini Embun pagi tunduk pada kebeningan jiwamu Ceritamu tentang lakon Pandawa dan Kurawa mengingatkan Esai nyata kekejaman dan cinta sanggup hidup bersama Menyapamu di sepertiga malam... Hai Ma...  Berulang kali kau terantuk terjerat tercekik bahkan dihantam angkuh dunia Entah bagaimana kau tak runtuh meski rapuh demi anakmu Rindu ini membawaku tengadah dalam doa syurga untuk mu.  Mataram, 27 Desember 2022
  Praktik Baik Komunitas Belajar Melalui Program Mari Berbagi   Tidak terasa kegiatan Pendampingan Peningkatan Kompetensi Pendidik dalam Penerapan IKM secara Mandiri Bersama Balai Guru Penggerak Prov. NTB sudah memasuki hari terakhir. Setelah sebelumnya di hari pertama kami berkenalan dengan Platform Merdeka Mengajar, membahas lebih dalam tentang Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan, asesmen awal pembelajaran, sampai dengan menyusun Tujuan Pembelajaran berdasarkan Capaian Pembelajaran. Dilanjutkan di hari kedua kami belajar menyusun Modul Ajar dan Modul Proyek P5.             Di hari ketiga ini kami belajar tentang pentingnya komunitas belajar di sekolah yang berpusat pada siswa. Jadi komunitas belajar ini adalah sekelompok pendidik dan tenaga kependidikan dalam satu sekolah yang belajar bersama-sama dan berkolaborasi secara rutin dengan tujuan yang jelas dan terukur untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar peserta didik.             Ket

Damn I Miss You

DAMN I MISS YOU Dahaga menggila bersama wangi bunga  Asmara langutkan kelunya tawa Mencintaimu lagi-lagi adalah mimpi yang malu-malu Namun hati kokoh tak mahu tahu.  Ia bernama 'Rindu Bisu'.  Menjelma karang menantang ombak Indah merajuk sayangnya fatamorgana Sebatang harap untuk temu tumbang Sisakan pilu berpanjangan.  Yang dipertuan agung terbaring di urat  Obrak-abrik seluruh lembaran puisi biru  Ulu hatiku membeku, tersumbat senyumanmu.  Mataram, 19 Desember 2022